Sabtu, 17 November 2012

Keamanan pada Sistem Operasi


Istilah keamanan dan proteksi kadang membingungkan dalam penggunaannya, istilah keamanan digunakan untuk penggambaran secara umum, sedangkan proteksi digunakan untuk menggambarkan secara teknis mekanisme perlindungan sistem operasi.
Sistem komputer memiliki data-data dan informasi yang berharga, melindungi data-data ini dari pihak-pihak yang tidak berhak merupakan hal penting bagi sistem operasi. Inilah yang disebut keamanan (security). Sebuah sistem operasi memiliki beberapa aspek tentang keamanan yang berhubungan dengan hilangnya data-data. Sistem komputer dan data-data didalamnya terancam dari aspek ancaman (threats), aspek penyusup (intruders), dan aspek musibah. 

Keamanan sistem terbagi menjadi 3, yaitu : 

  1. Keamanan eksternal, berkaitan dengan pengamanan fasilitas computer dari penyusup, bencana alam, dll.
  2. Keamanan interface pemakai, berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum mengakses program dan data.
  3. Keamanan internal, berkaitan dengan pengaman beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi untuk menjaga integritas program dan data.
Pada keamanan, terdapat 2 masalah penting, yaitu:
  1. Kehilangan data dapat disebabkan oleh:
    • Bencana: kebakaran, banjir, gempa bumi, perang, kerusuhan, dll.
    • Kesalahan perangkat keras: tidak berfungsinya pemroses, disk/tape tidak terbaca, kesalahan program.
    • Kesalahan manusia: kesalahan memasukkan data, eksekusi program yang salah.
  2. Penyusup, terdiri dari:
    • Penyusup pasif, yaitu yang membaca data yang tidak diotorisasi.
    • Penyusup aktif, yaitu mengubah data yang tidak otorisasi.


Dari aspek ancaman, secara umum sistem komputer menghadapi ancaman terbukanya data-data rahasia, pengubahan data-data oleh orang yang tidak berhak, juga pelumpuhan sistem dengan adanya Denial of Service (DoS).
Dari aspek penyusup, saat ini banyak orang mencoba masuk ke dalam sistem operasi dengan berbagai macam tujuan seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya. Ada yang hanya sekedar mencoba menjebol sistem operasi (hacking), ada yang mencoba mengambil keuntungan dari tindakan penjebolah itu (cracking).
Sistem operasi menghadapi ancaman keamanan dari program-program penyusup, yang disebut malicious program atau malware. Malware adalah program yang menyusup ke dalam sistem operasi dan memiliki tujuan-tujuan tertentu, seperti mengambil data-data pribadi, mengambil alih komputer, dan seringkali bertujuan merusak. Yang termasuk kategori malware adalah virus, keylogger, worm, trojan, dan sypware.
Yang terakhir, sistem operasi dan data-data di dalamnya terancam justru dari hal-hal non teknis, yaitu dari musibah. Sistem operasi terancam akibat adanya bencana alam (banjir, lumpur panas, gempa bumi, dan lain-lain), kerusakan perangkat keras atau lunak, bahkan kelalaian dari penggunanya.

Perkembangan dunia internet saat ini membawa konsekuensi meningkatnya resiko keamanan terhadap sistem operasi. Oleh karena itu, sistem operasi harus memiliki ketahanan keamanan. Bagi kebanyakan pengembang sistem operasi saat ini, keamanan adalah salah satu permasalahan utama. Keamanan sistem operasi didapatkan dengan menggunakan protocol user, proaktif password, firewall, enkripsi yang mendukung, logging, mendeteksi penyusup, dan keamanan system file.

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar